Minggu, 12 November 2017

Perempuan

Perempuan

Dia tidak minta untuk dilahirkan atau hidup di dunia ini sesuai kata hatinya. Dia ada karena takdir yang yang mengadakannya. Dibangun dari serpihan-serpihan tulang yang tercecer dari tulang rusuk laki-laki. Lalu ditiupkkannya nyawa yang membara dari dalam tubuhya. 

Ya, begitu membara. Dialah para inang dari jasad-jasad yang ber ruh yang sok tahu tentang dirinya. Sedihnya adalah air mata yang bermuara diatara bahagia orang lain. 

Ya, perempuan. Menisbikan sakit demi sehat yang lainnya. Apakah mereka tahu? Tidak. Mereka hanya sok tahu. Bahkan sekadar mengambil manfaat dari perempuan. Bahkan suami yang dikata orang yang sayang dengannya. Tapi semua butuh imbalan yang tak terhingga harganya. Berkeluarga hanya tendensi masryarakat semata. 

Pedulikah mereka? Tidak. Sungguh tak acuh yang mereka perlihatkan. Tuhan. Apakah Tuhan tahu dengan perempuan? Jawabnya juga ambigu dan rancu. Mengertikah kau perempuan? 

Seorang perempuan pun terkadang tak mengerti mengapa dia harus perempuan.